Quantcast
Channel: Puspen TNI – jurnalpatrolinews.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4065

“Sikap TNI AD Dalam Dinamika Kehidupan Berbangsa”

$
0
0

2017-09-08-PHOTO-00009915Wawancara Ekslusif JP

JPNews – Jakarta, Tentara Nasional Indonesia (TNI) selain sebagai elemen penjaga kedaulatan bangsa, juga berperan melakukan pembinaan kepada masyarakat umum.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh, memberikan keterangannya kepada team JP dalam wawancara Eksklusif di Markas Besar (Mabes) TNI AD di Jakarta.

JP : Bagaimana Peranan TNI AD didaerah pelosok seperti perbatasan untuk mencegah hal-hal yang merugikan bangsa ??

Kadispenad : TNI AD senantiasa melakukan pengawasan di perbatasan, baik itu lalu lintas barang maupun orang. Ini dilakukan untuk pencegah masuknya barang-barang maupun orang secara ilegal kewilayah NKRI. Tentunya hal yang demikian merupakan upaya TNI AD menjaga kedaulatan bangsa dalam hal pengawasan di daerah perbatasan.

JP : Bagaimana posisi TNI AD menurut dokrin Kebangsaan ??

Kadispenad : TNI secara umum merupakan miniatur dari Bangsa Indonesia yang majemuk. Misalnya Pimpinan TNI AD tidak selalu menugaskan seorang komandan kodim (Dandim) di wilayah Papua itu beragama Nasrani, atau seorang Dandim di wilayah Aceh itu beragama Islam, dan itulah wujud dari kemajemukan yang berlaku di tubuh TNI AD sebagaimana NKRI yang begitu majemuk masyarakatnya.

JP : Bagaimana sikap TNI AD terhadap gejolak permasalahan di dalam negeri akhir-akhir ini ??

Kadispenad : TNI dalam melakukan tugasnya memiliki dua tugas diluar tugas pokoknya menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa. Dua tugas itu adalah pembinaan kekuatan dan pembinaan kemampuan, baik kekuatan tempur maupun kekuatan teritorial. Pembinaaan tempur itu dengan melakukan latihan-latihan, dan yang berhubungan dengan wilayah maka pembinaan Teritorial dilakukan dari tingkat Kodam, Korem, kodim, hingga Koramil.

Itu tandanya TNI AD melakukan tugas-tugas pembinaan dari tingkat kota hingga tingkat pelosok desa.  Terhadap gejolak permasalahan di dalam negeri, maka TNI AD melakukan pengawasan sekaligus pembinaan kepada masyarakat dengan menggandeng institusi terkait seperti Polri, Pemda, Tokoh Masyarakat, maupun tokoh agama. Sehingga TNI AD mampu meminimalisir keterbatasannya dalam setiap gejolak yang timbul sedini mungkin.

JP : Lalu bagaimana Sikap TNI AD terhadap gejolak yang terjadi di Ronghya akhir-akhir ini ??

Kadispenad : Gejolak yang terjadi di Ronghya akhir-akhir ini adalah masalah negara lain, yang walaupun sama sama negara Asean, namun tidak bisa kita memberikan bantuan militer atau TNI AD mengirim pasukan begitu saja. Karena pengiriman pasukan itu adalah keputusan Presiden melalui persetujuan DPR-RI yang dilaksanakan oleh Panglima TNI, dan TNI AD tidak memikirkan masalah yang terjadi di Myanmar.

JP : Bagaimana Strategi TNI AD dalam memantapkan Ideologi Pancasila  ??

Kadispenad : Semua masyarakat tau bahwa TNI senantiasa setia dan tetap konsekuen tentang NKRI yang berideologi Pancasila dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Jika sekarang masyarakat sedang bereforia tentang NKRI “Harga Mati”, maka TNI sejak lahir sudah NKRI “Harga Mati” dan tidak diragukan lagi oleh setiap integritas jiwa raga prajurit TNI dimanapun mereka berada. Di setiap Kodam, Korem, Kodim, bahkan Koramil, setiap saat senantiasa mengingatkan masyarakat tentang pentingnya cinta tanah air, mengajak dan mensosialisasikan masyarakat untuk melaksanakan Bela Negara, bahkan masih tingginya kesadaraan masyarakat melalui perusahaan, mahasiswa dengan mengirim utusannya untuk pelatihan kedisiplinan dan Mental Ideologinya kepada satuan-satuan TNI.

JP : Bagaimana TNI AD mengimbangi serangan kebencian melalui Siber yang bisa mengakibatkan perpecahan pada masyarakat ??

Kadispenad : Untuk masalah itu, wilayah hukumnya kan ada di kepolisian yang mengurusnya. Tapi yang saya lakukan adalah meminta nomor Hp seluruh prajurit TNI AD dan mengirim sms agar prajurit TNI AD dimanapun berada untuk senantiasa berhati-hati saat mengirim konten, maupun berkomentar di media sosial, karena bisa saja nanti akan disalah-gunakan untuk hal-hal yang negatif. Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh Pangdam untuk ikut mengamati media sosial yang berlaku setiap harinya, agar terhadap informasi negatif di media sosial tidak luput dari pengawasan dan bisa dilakukan antisipasi sedini mungkin.

JP : Sebagai penutup, apa Harapan Dan komitmen TNI AD ke depannya ??

“TNI AD tetap berkomitmen bersama Rakyat dalam menjaga keamanan, membangun infrastruktur, dan menciptakan kesejahteraan rakyat dalam program TNI Manunggal Membangun Desa  (TMMD). Itulah Jiwa prajurit TNI AD yang lahir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”, kata Brigjen TNI Alfret Denny Teujeh mengakhiri sesi wawancara dengan JP di ruangan nya di Mabes TNI AD Jakarta pusat (08/09/2017)…… (Team JP)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 4065

Trending Articles